Banjir 2020 salah siapa? Resah!

Halooo! Inget banget kan awal tahun 2020 merupakan banjir terbesar. Btw aku ultah 1 januari, udah merencanakan jalan-jalan eh ternyata banjir, matlis berhari-hari, akhirnya gabisa kemana mana cuma di rumah aja. See? Namanya manusia bisa berencana tapi Allah yang menentukan. Oke jadi 2020 langganan banjir itu salah siapa? Langsung ya, ini murni pendapat aku kalau ada yang tidak setuju boleh aja karena semua orang pemikiran dan pendapatnya emang beda-beda.

Hari ini tanggal 25 Februari 01.00 WIB rumah aku banjir lagi tapi alhamdulillah cuma semata kaki dan paginya udah surut. Jam 10 aku baca artikel di sosial media banyak yang menyalahkan pemerintah, bahkan aku pernah liat berita warga Jakarta menuntut pemerintah buat banjir yang terjadi di awal 2020. Liat berita berita itu aku sama mama melongo! Sampe menuntut pemerintah? Haduuuu auto geleng-geleng kepala deh.

Aku bukan memihak kesiapapun ya ini, toh aku warga Tangerang (hehe) dan gapernah mihak ke Gubernur yang terpilih di Jakarta. Menurut ilmu sotoy aku, kenapa tenaga kalian ngga dialihkan ke hal yang lebih bermanfaat buat lingkungan? Kenapa ga introspeksi dari diri dan lingkungan sendiri? Emang lebih mudah menyalahkan orang lain ya daripada diri sendiri hff. Ya namanya musibah bencana alam, siapa yang bakal tau sih. BMKG bukan Allah guys, BMKG bilang daerah A seharian bakal diguyur hujan belum tentu bakal terjadi guys karena Allah yang menentukan. Terus karena telat kasih peringatan banjir emang artinya salah ya? Keluarga aku aja udah was was karena hujan semalaman, dari jam 1 angkut-angkutin barang karena takut banjir dan bener aja jam 2.30 air mulai masuk. Kita ga nunggu ada peringatan banjir, kita inisiatif! Masa iya nunggu peringatan baru kita siaga haduuu.

Dari banjir awal tahun 2020 harusnya kita belajar, mikir kalo hujan emang lagi besar-besarnya debit air pasti bakal tambah banyak, sedangkan tanah Jawa semakin turun tiap tahunnya. Daripada sibuk cari yang bisa disalahkan kenapa ga sibuk soal kebaikan, pasti Allah lagi negur kita lewat bencana banjir ini. Kita bisa mulai mengurangi penggunaan plastik, ngga buang sampah sembarangan (sekecil apapun sampah itu), memperbanyak daerah peresapan di lingkungan rumah (banyakin lahan hijau dan pohon), gotong royong satu komplek bikin lubang biopori di lingkungan rumah. Jauuuuuuh lebih bermanfaat dan insyaAllah bisa mengurangi luapan air dari hujan, jadi minimal bisa mengurangi banjir.

Jadi siapa nih yang salah saat 2020 langganan banjir? Kita guys! Kita ga memulai buat mengurangi itu sejak dulu. Cukup sekian pendapat aku, terima kasih.

-Fin

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tes PT. Paragon Technology and Innovation (PT. PTI) 2020 (POSH JKT) -part1

Pengalaman Tes PT. Paragon Technology and Innovation (PT. PTI) 2020 (POSH JKT) -part2

Ajaibnya surat Al Waqiah