Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Hilangnya George dan Terbitnya Rumah Baca

Gambar
Aku suka buku, sangat menyukai hampir-hampir temanku hanyalah tumpukan buku. Untunglah ada paman George yang menjadi temanku selain buku. Aku menyukai buku setelah bertemu dengan paman George sekitar 2 tahun yang lalu saat umurku 8 tahun.Seperti biasa, hari ini aku ingin ke rumah paman George, dia memiliki banyak buku-buku fiksi di dalam rumahnya. Menurutku rumahnya bagaikan harta karun. Rumah tua dengan ornamen-ornamen antik dan jarak yang cukup jauh dari rumah warga lain membuatku berpikir bahwa rumah paman George memang peninggalan dari leluhurnya. Aku banyak menghabiskan sore hariku di sana ketika anak-anak lain yang seumuran denganku bermain di lapangan. “Hari ini sangat cerah, aku harus bergegas ke rumah paman”, pikirku. Dari sudut jalan paman George melambai-lambai padaku dengan membawa sebuah buku di tangannya, seolah-olah mengatakan “Cepat kau anak muda, buku ini sangat seru!”. Melesat ku secepat mungkin. “Hai paman, rambut putihmu semakin banyak hari ini”, sapa...

Kita dan Kebisuan Indah Warna Senja

Gambar
Sore itu di persimpangan kita bertemu Saling menatap barang sedetik kemudian berpura-pura sibuk Kala senja mulai menyombongkan warnanya aku berhenti untuk menikmati kaupun berhenti untuk menatapnya Terlintas, "Ayo kita lihat senja bersama" kata mu dulu Dan sekarang benar terjadi Kita melihat senja bersama dengan jarak yang berjauhan  dan hati tak lagi bertautan Dalam kebisuan indah warna senja kita tenggelam pada ego masing-masing Seolah saling membentengi diri agar tak ada lagi yang tersakiti Aku menatapmu tanpa sadar Cantiknya warna senja memapar wajah mu ' Aku rindu diri mu ' gumam ku Kemudian kamu  berlalu setelah beberapa menit menikmati oranye nya langit Begitu pula aku bergegas pergi meninggalkan persimpangan itu Kita berpisah dalam kebisuan tanpa sepatah kata tanpa isyarat mata dan tanpa tau kapan bertemu lagi